Ian berdiri di samping ranjang, menatap Ibunya tanpa kata-kata, tubuhnya terasa kaku dan lelah. Permintaan ibunya menjadi tekanan berat bagi Ian sekarang. Diam-dia dia juga menyalahkan diri sendiri, karena yang memicu semua ini adalah kebodohannya. Carla, yang sedari tadi diam, menundukkan kepalanya sedikit, seolah-olah berusaha untuk tidak terlalu mencampuri. Namun, sebenarnya Carla sangat ingin mendengar kepastian mengenai sikap Ian, bahwa pria itu akan menceraikan Madeline, lalu menikahinya, seperti rencana awalnya. Kalau saja Madeline tidak membuat keributan di pesta malam itu, sekarang dia pasti sudah menyandang status Nyonya Muda keluarga Bastian. “Ian, mau sampai kapan kamu begini? Umurmu semakin bertambah, lama-lama kamu akan tua, lalu mama hanya akan kamu biarkan menunggu tan