Bab 33: Sidang Keluarga

1377 Words

Selepas dari acara pertunangan Reksa, Raka masih belum diperbolehkan pulang. Dia masih harus menghadapi kedua orang tua dan kakak Citra. Mereka memasuki sebuah ruang perpustakaan yang juga berfungsi sebagai ruang kerja. Hanya Raka saja sendiri. Citra tak diperkenankan ikut. Gadis itu menunggu di ruang tengah dengan perasaan cemas. “Hei, Nduk, ndak apa-apa, paling cuma ditanya-tanya,” eyangnya menggenggam tangan Citra yang gelisah. Tangan itu menjadi lebih dingin dari biasanya. “Kamu sayang sekali sama dia?” “Hmm, eyang,” Citra menatap tak percaya pada wanita yang sudah melahirkan ibunya itu. Bagaimana mungkin eyangnya menanyakan hal seperti itu. “Gak apa-apa. Kamu sudah cukup umur. Dia juga kelihatan sayang dan tanggung jawab sama kamu,” eyang menepuk-nepuk punggung tangan cucunya. “Ce

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD