Raka sampai ke rumah keluarganya tepat di belakang mobil ayahnya. Ia tak heran jika jam segini ayahnya baru pulang bekerja. Di saat-saat tertentu ayahnya itu bahkan bisa pulang lebih malam lagi. Ia memarkir kendaraannya bersisian dengan mobil ayahnya. Laki-laki paruh baya itu turun terlebih dahulu dan memperhatikan ban belakang mobil anaknya. Ia kemudian berlalu begitu saja setelah mendapati petunjuk yang ia inginkan.
“Papi kenapa?” tanya Raka pada Andre yang juga keluar dari mobil ayahnya.
Andre hanya mengangkat bahu. Kedua kakak beradik itu masuk ke dalam rumah di belakang ayah mereka. “Abang dari mana saja?”
“Ada urusan.”
Andre mencibir. Ia malas dengan jawaban tidak jelas kakaknya itu. Di dalam rumah, ibu mereka tampak sedang menyambut suaminya. “Cepat pada mandi, Mami sudah lapar
