Bab 31: Collapse 2

1465 Words

Raka melempar sepatunya sembarang, menyalakan penghangat ruangan, kemudian duduk bersimpuh di sisi ranjang. Jantungnya berdetak kencang. Diraihnya perlahan tangan Citra hendak dijauhkan dari telinganya tapi tangan itu begitu kaku. “Sayang, maaf,” Raka benar-benar ketakutan. Ia tak menyangka Citra punya phobia separah ini. Dia kembali berusaha menarik tangan Citra dengan menggenggamnya. Tangan itu begitu dingin. Raka melingkupinya dengan kedua tangannya, menggosok-gosokkannya perlahan. “Sayang, maaf,” dikecupnya kedua tangan itu bergantian sambil terus ia gosokkan dengan tangannya. Perlahan, Raka bisa merasakan tangan itu menghangat setelah beberapa menit. Ia menggenggamnya dengan satu tangan, sementara satu tangan yang lain mengelus kepala gadis itu. “Citra, sayang. Bangun, sayang. Plea

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD