Raka masuk ke sebuah ruangan tempat proses reading akan dilakukan. Beberapa orang sudah ada di sana, termasuk Citra. Gadis itu tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya pada Raka sebagai tanda sapaan. Mereka duduk bersebrangan dipisahkan oleh sebuah meja panjang. “Kita mulai langsung, Ka?” tawar seseorang yang merupakan sutradara film yang akan mereka bintangi. Di dekatnya duduk sang penulis skenario dan produser. Sebenarnya Raka bisa saja menolak sesi reading ini, tapi karena ini film layar lebar pertamanya, ia ingin lebih all out. Raka sudah terlalu lelah dengan jadwal sinetron stripping yang kerap membuatnya hanya tidur dua atau tiga jam selama berhari-hari. “Okey,” Raka mulai membuka draf naskah yang tadi dibawakan asistennya. Gadis itu, Citra Maheswari, tampak begitu serius