39. Pelukan Pertama Mama Mertua

1730 Words

“Beneran enggak apa-apa, kan, kita baru keluar kamar jam segini? Malahan kamu juga mau pergi kerja. Nanti kalau aku diapa-apain mama kamu. Karena jam delapan gini baru keluar kamar, gimana?” ucap Audi sambil berpegangan pada kedua pinggang Langit. Ia melakukannya dari samping lantaran Langit tengah memakai jas. Mereka baru keluar dari kamar dan tengah melangkah buru-buru. Lantai bawah menjadi tujuan mereka karena di sana, kedua orang tua Langit sudah menunggu. Di ruang makan depan kolam ikan, kedua orang tua Langit sudah mulai sarapan. “Kalau mamaku bikin kamu enggak nyaman, marahi balik saja!” ujar Langit serius. “Ih ... yang ada malah makin runyam kalau gitu caranya!” rengek Audi. “Sayang, rasanya asam lambungku langsung naik lagi. Ya ampun ... ya ampun malah nyaris jatuh!” Setelah se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD