Ruang makan malam hari. Tawa dan celoteh anak-anak Leonard yang tadinya memenuhi ruang makan langsung memudar seketika kala Leonard menarik kursi dan duduk. Suasana berubah mendadak. Keira yang tadi sedang tertawa dengan Maya, sontak terdiam, hanya menatap ayahnya dengan mata bertanya-tanya. Elan menggeser sendoknya pelan, sementara Kelvin menunduk, pura-pura fokus pada piringnya. Leonard duduk di samping Vivian, berusaha bersikap biasa, seolah tidak ada yang berbeda. Namun, dari gerakan tangannya yang sedikit kaku, dan senyum tipis yang tidak benar-benar sampai ke matanya, Vivian tahu pria itu sedang canggung. Ia sendiri merasa jantungnya berdetak sedikit lebih cepat, terlebih saat bahu mereka nyaris bersentuhan. “Sudah makan semuanya?” tanya Leonard, suaranya pelan namun cukup memb