Eps 22. Kembali Kritis

1438 Words

Dengan langkah terburu-buru Tata memasuki lobby rumah sakit. Dia berlari agar cepat sampai di ruang rawat ibunya. Kedua mata sudah memanas membayangkan sesuatu yang paling buruk; sesuatu yang tentu tak dia inginkan. Tangannya bergerak menghapus embun yang akan menetes di pipi saat melihat Dika berdiri di depan pintu ruang rawat. “Dika,” serunya di tengah lari. “Mbak,” balas Dika, menatap kakaknya. Tata mencengekram kedua lengan Dika dengan kepala mendongak, menatap wajah adiknya yang lebih tinggi darinya. “Kenapa ibu bisa kritis lagi, Dik?” tanya Tata dengan begitu khawatir. Galins mengusap-usap bahu Tata, berharap usapannya bisa sedikit menenangkan gadis yang sepertinya mulai dia sukai. Sebenarnya Tata menolak Galins ikut dan membawa motornya, tapi bu Sintia memaksa Tata agar Galins y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD