Eps 23. Vidio Bukti

1252 Words

Senin pagi. Tata keluar dari amar mandi dengan rambut yang digulung handuk. Kedua mata melebar menatap ada Rian yang sudah duduk di kursi dalam ruang rawat ibunya ini. Cuma liat orang ini, tapi rasa kesalnya langsung muncul menyebar di dalam hati. “Sejak kapan kamu di sini, Mas?” tanya Tata, ketus. Rian beranjak dari duduk, tatapan memuja itu jelas terlihat. Masih ada cinta untuk Tata. “Ta, aku dengar dari ibuku kalo ibumu udah sadar. Tapi kenapa sekarang ibumu justru pakai alat bantu pernafasan? Malah ada mesin jantung juga di ruangan ini. Apa yang terjadi sama bude Ratih?” Tata mendengus, melirik ke arah ibunya yang keadaannya masih sama seperti kemarin siang. “Ibuku kritis lagi.” Ada harapan yang patah dari dalam diri Rian. Padahal niat datang ke sini untuk membahas lanjutan perja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD