Natan berdiri di tengah keramaian lokasi syuting, matanya terus memantau setiap gerakan di sekitarnya. Ketika ponselnya berdering, dia mengambilnya dengan cepat, membaca pesan dari anak buahnya tentang pergerakan Sharon.
Tersenyum tipis, Natan mengangguk puas. "Akhirnya wanita itu bisa aku jebak," gumamnya pada dirinya sendiri, merasa lega bahwa rencananya berjalan sesuai yang diharapkan. Sharon telah memakan umpannya, dan sekarang dia akan menanggapi dengan cepat.
Tanpa banyak berpikir, Natan bergegas menuju ke tempat Vanda, yang sedang sibuk dengan sesi syutingnya. "Vanda," panggilnya dengan suara tenang.
Wanita itu menoleh, terkejut melihat Natan berdiri di depannya. "Natan, apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya, raut wajahnya campuran antara kebingungan dan kegembiraan.
Natan te
