Setelah melewati penerbangan selama kurang lebih delapan jam, pesawat akan segera mendarat di Dubai International Airport. Saat itu waktu di dubai sudah hampir pukul jam sebelas malam. Rowan membangunkan Brandy. "Kita sudah hampir tiba, Sayang. Siap untuk petualangan singkat di Dubai?" Bisiknya lembut. Brandy membuka matanya, sesaat diam saja, berusaha menyesuaikan matanya dengan penerangan kabin. “Ayo, Sayang,” Rowan membantunya duduk dan menegakkan kursi Brandy kembali. "Aku penasaran melihat Dubai secara langsung, Sayang." Ucap Brandy sambil menguap. Dia benar-benar tidur lelap selama perjalanan yang cukup panjang itu. Dia hanya bangun sekali untuk buang air kecil, dan mengagumi kamar mandi mewah yang melengkapi kabin privat mereka. Rasanya seperti berada di hotel bintang lima sa

