Brandy menyusupkan kepalanya dalam d**a bidang suaminya, merasa aman dan dicintai dalam pelukannya. Rowan terus memeluknya erat, merasakan detak jantung Brandy yang perlahan kembali normal. Mereka berdua terhanyut dalam kehangatan dan kenyamanan momen itu, menikmati keintiman yang mendalam setelah kebahagiaan yang mereka bagi bersama. “Aku merasa lapar, Sayang,” Bisik Brandy setelah tubuhnya merasa rileks kembali. Tadi dia tidak makan cukup waktu di pesawat karena terlalu lelah. Akhirnya dia hanya makan nasi tim dan sepotong kue cokelat. “Kalau begitu, aku pesankan makan malam buat kita berdua, Sayang,” Ujar Rowan sambil turun dari ranjang dan melakukan panggilan telepon. Rowan terdengar memesan makanan jepang. Dan setelah itu dia berjalan menuju lemari, membukanya dan mengambil baj

