Satu Tahun kemudian.
"Papah!"
Starla berlari ke arah seorang lelaki yang baru saja datang dengan dua paper bag ukuran besar di tangan kanan dan kirinya. Saat ini Starla sudah berumur dua tahun. Dia terlihat memeluk lelaki itu.
Sekar yang sedang duduk di kursi tamu dengan di depannya sebuah laptop, menoleh ke arah putrinya itu. Dia hanya menatap beberapa saat, kemudian kembali menatap laptonya. Sekar sudah tidak bekerja di kantor lagi. Dia memilih mengambil pekerjaan lepas saja. Lagi pula, Saka sudah menjamin dirinya dan Starla, beserta Ayahnya.
Karena ada tamu, Sekar beranjak ke dapur untuk membuatkan minuman. Terdengar Starla sangat bahagia dengan kedatangan lelaki yang dipanggil Ayah tersebut. Dan Sekar sama sekali tidak keberatan dengan keinginan putrinya itu.
"Silahkan di minum!"
