"Sepertinya aku tidak bisa menceritakan lengkapnya sekarang karena aku ingin ke kamar mandi dulu," ucap Sindy yang malah membuat Adam tertawa karenanya. "Yasudah, sana ke kamar mandi. Aku akan tetap di tempat ini dan menunggumu." Sindy tersenyum kemudian mengecup pipi Adam sebelum melangkah masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Adam dengan keheningan yang sangat dia sukai, pria itu mengedarkan pandangannya pada sekitar. Satu helaan napas kembali terdengar saat dirinya merasa kehidupan tidak berjalan sesuai keinginannya. Adam ingin menjadi orang yang sukses dan membanggakan ibunya dengan pilihannya sebagai seorang penulis. Tapi kenyataannya, dia tidak mendapatkan apapun dari impiannya ini. Merasa sakit hati, tapi Adam mencoba untuk berjuang lagi dan lagi. Sampao dering ponsel mengganggunya