Sang pelayan memandikan diriku di sebuah Danau yang tertutup oleh pepohonan dan juga di jaga ketat oleh para pengawal dari luar dengan membawa senjata di tangannya.
Dan letak Danau itu tidak terlalu jauh dari Istana kerajaan Satan. Bahkan aku dapat melihat kalau sang Raja mengawasiku dari balik kaca jendela kamarnya tanpa berkedip. Matanya terus menatapku seakan ingin menerkamku.
Sang pelayan tadi terus menyabuni rambutku dan menyuruhku tenggelam sebentar guna membersihkan busa yang menempel di rambutku. Airnya sangat jernih dan juga harum.
Aku kembali mengangkat wajahku ke atas air karna busa yang menempel di rambutku sudah menghilang.
Dan setelah keluar dari air, aku semakin gementar dan gugup. Karna Raja Satan terus menatapku dengan lekat bahkan kurasakan dia mulai berjalan keluar dari kamarnya dan mau mendekatiku.
"Em.... Apakah anda bisa bicara?" tanyaku sopan.
"Namaku sumi nak.... Kau bisa memanggilku nenek sumi" ucapnya ramah.
"Nenek sumi.... Panggil saya yuan... Maukah nenek ikut saya?" tanyaku gugup karna sang Raja sudah semakin dekat.
"Kemana nak?" tanyanya bingung.
"Ikut saja" ucapku sambil menariknya ketengah danau dan bersembunyi di balik tanaman air yang tumbuh di situ.
"Memangnya kenapa nak?" tanya nenek sumi cemas.
"Ah tidak apa apa nek... Kalau boleh tahu, mengapa Yuan ada di sini ya nek... ? Aku tadi perasaan jatuh ke jurang dan setelah membuka mataku tiba tiba saja ada disini" ucapku gelisah.
"Kau memasuki alam lain nak.... Alam ghaib" ucapnya tenang.
"Astaga!! Benarkah... Pantas saja aku merasa aneh sejak tadi nek... Apakah... Nenek juga berasal dari bangsa jin?" tanyaku cemas.
Nenek sumi hanya tertawa dan menyuruhku buat melepas bajuku karna bagian rambut sudah bersih.
"Aku sebenarnya adalah manusia nak... Beberapa perampok telah mengambil hartaku dan membunuhku... Makanya aku berada di sini" ucapnya sedih.
Aku memegang tangannya yang keriput dan mengelusnya dengan lembut.
"Apakah setiap orang yang sudah meninggal masuk ke alam sini nek?" tanyaku penasaran.
"Tidak nak.... Orang yang sudah meninggal akan masuk ke alam barzah dan tidak ada makhluk satupun yang bisa masuk selain malaikat karna alam itu di bangun atau di batasi oleh dinding yang sangat tebal dan ciptaan langsung dari yang maha kuasa" ucapnya menjelaskan.
"Tapi mengapa nenek sumi berada di sini...? Bukankah nenek sudah meninggal termasuk Yuan juga... Mengapa kita ada di sini nek?" tanyaku penasaran.
Nenek sumi terdiam selama beberapa saat dan menatapku lekat.
"Karna kematian nenek tidak tenang sayang.... Sebenarnya yang maha kuasa telah menetapkan bahwa nenek akan meninggal setelah umur 80 tahun, dan perampok itu membunuhku di usia 78 tahun.... Jadi butuh waktu 2 tahun lagi buat nenek memasuki alam itu sayang..." ucapnya tenang.
"Darimana nenek tahu... Kalau nenek belum waktunya buat meninggal?" tanyaku serius.
"Dari sang malaikat sayang... Dan setelah itu nenek berada di alam ini buat sementara waktu" ucapnya lagi dan mulai membuatku mengerti.
"Dan kemudian sang Raja Satan memperbudak nenek sumi untuk kepentingan kerajaannya" ucapku geram.
"Kau salah sayang.... Dan sudahlah... Ayo kita teruskan mandimu... Aku tidak mau Raja menunggumu terlalu lama" ucapnya mengalihkan pembicaraan.
Aku menyelesaikan mandiku dengan cepat. Nenek sumi berulang kali memuji kemulusan tubuhku dan kecantikan wajahku.
Setelah selesai dengan urusan mandi, sang nenek membawaku kesebuah ruangan yang sangat indah nan luas, beliau kemudian memakaikan kebaya bewarna emas yang sangat pas sekali di tubuhku.
Setelah itu beliau menghias rambutku dan menyanggulnya ke atas serta di kasih hiasan rambut yang terbuat dari emas.
Setelah selesai merias wajahku beliau berucap kepadaku,
"Sempurna Yuan... Kau sangat cantik" ucapnya kagum.
"Tapi nek... Yuan kan sudah meninggal... Mengapa tidak ada satu malaikat pun yang menemuiku?" tanyaku bingung.
"Itu karna kau belum meninggal sayang... Setiap manusia yang sudah tiada, pastilah bertemu dengan sang malaikat pencabut nyawa. Dan kau Yuan... Kau masih hidup, hanya saja..... Kau terjebak di alam jin dan belum bisa kembali ke duniamu" ucap sang nenek sambil tersenyum.
"Bagaimana caraku agar bisa kembali nek?" tanyaku cemas.
"Hanya sang Raja dan sesepuhnya yang bisa membantumu keluar dari alam ini nak..." ucap sang nenek sambil tersenyum dan kemudian membawaku ke hadapan Raja.
Aku merasa semakin cemas dan kalut.
Bagaimana kalau aku tidak bisa kembali?
Apakah aku akan selamanya berada disini?
Pikiran itu sontak membuatku semakin khawatir.
"Yang mulia... Hamba sudah melaksanakan perintah yang mulia... Apakah masih ada perintah yang lain" ucapnya sopan.
"Tidak!! Kau boleh pergi" ucap sang Raja membuatku ngeri.
Nenek sumi mengusap kepalaku sekilas dan entah mengapa tiba tiba menghilang.
"Kau sudah siap sayang...?" tanyanya tajam.
"Siap apa maksudmu??" jawabku acuh.
"Melayaniku di ranjang cantik.... Aku adalah seorang Raja dan aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan termasuk berhubungan intim denganmu" ucapnya membuat perutku mulas.
"Jaga bicaramu yang mulia!! Kau menjijikkan... Aku tidak akan sudi melayani iblis seperti dirimu" ucapku gementar karna emosi.
Dia mengetatkan rahangnya dan menghampiriku dengan perlahan.
Dia mengangkat daguku serta mencium bibirku sekilas.
"Aku tidak menerima penolakan sayang!!" ucapnya sinis.
"Aku mohon.... Jangan kotori diriku... Aku masih suci..." ucapku ketakutan.
"Justru itu yang membuatku semakin ingin meniduri dirimu sampai lemas sa...yang..." desahnya.
"Tapi...yang mulia...aku adalah manusia... Alam kita berbeda...aku hanya ingin.. Berhubungan dengan suamiku saja" ucapku memprotes.
"Kalau begitu...setelah melakukan hal ini kita menikah...." ucapnya keras kepala.
Raja Satan tetap melakukan keinginannya. Aku berusaha ingin memberontak. Tapi apalah daya... Tenaganya jauh lebih kuat dariku.
*******
Ini murni dan asli dari imajinasi author.....
Mudah mudahan berbeda dengan karya orang lain ya....
Karna author tidak suka menjiplak karya orang lain...
I hate plagiat
I hate copas....
Makanya kalau ada kata kata atau penafsiran yang salah...
Maafkan.......
Karna ini hanya fiksi
Wkwkwkwkwkwk
TBC.