Aku terus berlari mengelilingi kerajaan, sedang di belakangku Raja satan terus mengikutiku dengan perlahan tapi tetap saja aku kalah cepat dengannya karna dia adalah makhluk yang sangat hebat dan berkuasa, bahkan prajuritnya juga sangat banyak.
Aku berteriak kesana dan kemari meminta pertolongan tapi tidak satupun yang bersuara, mereka semua bisu dan terdiam layaknya sebuah patung.
Aku mempercepat lariku karna Raja Satan sudah mulai mendekat dengan senyuman menyerigai di bibirnya. Dan matanya menatapku penuh ancaman, seakan akan aku adalah mangsanya.
Aku terus berlari dan bersembunyi di balik pohon yang besar dan jatuh terduduk di sana. Aku mengatur nafasku yang ngos ngosan. Bahkan kebaya indah yang aku kenakan sudah hancur akibat terkena sayatan rumput saat aku berlari karna di kejarnya tadi.
"Yuan.... Kau mau lari kemana manis..." ucapnya membuatku ngeri.
Aku menutup mulutku agar tidak menimbulkan suara.
"Keluarlah.... Atau kau akan menyesal" ancamnya lagi.
Aku benar-benar terperangkap, tidak bisa lari kemana-mana lagi. Aku menutup mataku dan kurasakan ada sebuah benda kenyal menyentuh punggungku.
Karna penasaran aku mendongak ke atas dan terkejut bukan main. Yang menyentuhku tadi adalah sebuah lidah panjang milik makhluk yang sangat mengerikan. Kepala yang besar, mata yang lebar dan nyaris keluar serta taringnya yang panjang bersatu dengan tubuhnya yang kecil kurus benar benar pemandangan yang aneh.
"Aaakkkhhhh!!" Aku berteriak dan keluar dari pohon sambil berlari terbirit-b***t kemudian memeluk Satan dengan erat karna ketakutan.
"Tolong aku...." ucapku sambil menangis.
"Bukankah kau tadi yang menjauhiku?!" ucapnya mengabaikanku.
"Aku mohon, Yang Mulia! Keluarkan aku dari alam ini," ucapku lagi sambil menangis.
"Aku akan membantumu keluar dari alam ini, tapi apa yang aku dapat setelah itu?" ucapnya membuatku diam.
"Aku tidak memiliki apapun Raja--" bisikku lirih.
"Kalau begitu serahkan kesucianmu padaku," ucapnya tajam.
"Keterlaluan!! Apa tidak ada syarat lain selain itu?! Hah?!" marahku menjauh darinya.
"Ya sudah, larilah! Maka semua penghuni alam ini akan menyakitimu!" perintah sang Raja, membuatku lagi-lagi terdiam.
"Tapi ...."
"Tidak ada penolakan Yuan! Kalau Kau menurut padaku, Kau akan aman. Ingat, Manusia cantik! Kau milikku," ucapnya sembari membalas pelukanku dan membawaku terbang.
Aneh ... sangat aneh.
Makhluk yang tadi menyentuhku tiba-tiba saja menghilang hanya dengan tatapan Satan. Apa karna Satan adalah Rajanya?! Entahlah ....
Satan kembali membawaku ke istana dan membaringkan aku di ranjang yang besar. Dia membuka pakaianku hanya dengan sekali sentuhan. "Aaahh ... jangan--" tolakku sekali lagi. Siapa tahu Raja Satan berubah pikiran.
"Aku tidak akan mengulangi kata-kataku, Manusia cantik," ingatnya tidak mau diganggu-gugat.
Aku benar benar merasa bingung dan malu. Hanya dengan menyentuhkan satu jarinya di bajuku, tiba-tiba saja bajuku menghilang, bukan hanya bajuku, bahkan juga bajunya. Kini tubuh kita berdua sama-sama tanpa pakaian. Hanya secarik kain tipislah yang menempel di tubuhnya.
Aku bangkit dan langsung menutupi area sensitifku, semampuku, tapi ... itu semua seperti sia-sia jika di hadapan iblis seperti Satan. Tanganku gemetar saat menutupi bagian intimku dan Satan terus menatapku seakan-akan aku adalah santapan yang lezat untuknya.
Aku semakin gugup dan tanpa sengaja air mataku menetes. Aku menangis... memohon belas kasihannya agar tidak menyetubuhiku. "Aku mohon ... apa tidak ada cara lain?!" lirihku seakan mau pingsan. Bagaimana kalau dia berubah penampilan?! Bisa sangat menyeramkan, terlebih lagi Setan.
"Mau menolak berapa kali jawabannya akan sama, Manusia cantik."
"Dasar, Iblis!!"
"Memang aku, Iblis," Satan tertawa.
Punah sudah harapanku untuk tidak disetubuhi olehnya, sudah dasarnya iblis tetap saja iblis. Makhluk seperti dia tidak mengenal belas kasihan apalagi kehormatan. Dia menghampiriku dan tanpa menunggu waktu lama langsung mencium bibirku, secara paksa. Setelah membuka pakaian yang menempel di badannya satu-satunya, kini dia menampilkan tubuhnya yang begitu sangat sempurna. Semua wanita pasti akan terpesona. Apa aku telah terhipnotis olehnya?!
Tidak!! Kuharap tidak.
"Astaga ... Dia sungguh sempurna," batinku menatap matanya.
Dia tanpa pakaian, dia begitu gagah dan tampan layaknya seorang manusia.
Aku hanya berharap semoga wajah aslinya benar-benar tidak keluar dan membuatku ketakutan.
"Yang mulia ... Aku mohon ... lepaskan, Aku. Ah," ucapku di sela-sela cumbuannya.
"Bukankah sudah aku katakan?! Aku tidak menerima penolakan dan selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan. Termasuk dirimu, Yuan, gadisku," ucapnya turun ke bawahku dan mencumbunya di bagian sana.
"Yang mulia ... bukankah masih banyak makhluk yang jauh lebih cantik dibanding, Aku?! Aku mohon ... nikmati saja mereka, jangan, Aku, aah," desahku berusaha protes.
"Aku bisa melakukan dengan siapa saja yang aku inginkan, termasuk denganmu. Bukankah aku sudah bilang, aku tidak suka menerima penolakan?!" ucapnya kali ini langsung memelukku dan kembali membaringkanku di ranjang kemudian menindihku.
"Yang mulia ...."
"Diamlah! Apapun alasannya, Aku akan tetap melakukannya!! Mengerti?!" serunya sambil memegang dahiku dan tiba tiba saja tubuhku menurut tidak bisa menolak.
Kami saling melumat dan membalas satu sama lain, dalam hati ada kesedihan dan amarah yang membuncah tapi tetap tidak bisa melakukan apa-apa, tubuhku di bawah pengaruhnya atau bisa dibilang, Aku berada dalam kendalinya.
Dia menciumi dan menghisap segala apapun yang keluar dari tubuhku, Aku yang tidak bisa apa-apa hanya bisa pasrah diperlakukan seperti boneka oleh pria bernama Satan.
Aku benar-benar malu dan pipiku merona. Aku berusaha tidak ingin menikmatinya karna dia melakukannya dengan paksa, tapi apa yang dia lakukan benar-benar menimbulkan sensasi yang aneh sekaligus nikmat. Aku tanpa sadar melengguh nikmat saat dia menghisap milikku sampai tuntas.
"Yang Mulia, aah," desahku tanpa sadar.
Raja Satan menatapku penuh kemenangan. Dia melanjutkan aktifitasnya dengan cara yang kali ini benar-benar akan merenggut kesucianku.
"Sakit--" rintihku benci menatap matanya. Dia tanpa perasaan langsung menekan semakin dalam.
"Hanya sebentar, Yuan. Setelahnya akan baikan. Yang perlu Kau lakukan hanya diam jangan bergerak dulu, Aku akan melakukannya dengan perlahan tapi pasti," bisiknya lembut.
Aku hanya diam sesuai perintahnya. Satan mencumbu bibirku dan mengusap kepalaku dengan lembut. Dia tersenyum dan itu membuatku merasa aneh.
Mana mungkin seorang iblis bisa tersenyum?? Apalagi ini adalah senyuman pertamanya yang pernah kulihat.
Dia menatapku dengan penuh kekaguman. Dan hatiku bergetar hebat dengan perlakuannya, aku benar-benar menyukai senyumannya, itu karna dia sangat tampan dan wajahnya bercahaya.
"Kau sangat cantik, Manusia kecil ... Apa sakitmu sudah hilang?" tanyanya sambil mengecup bibirku sekilas.
Aku hanya menganggukkan kepalaku dan dengan perlahan dia mulai menggerakkan tubuhnya dengan tempo yang pelan kemudian dipercepat sambil menyebutkan namaku.
Aku merasakan perasaan aneh yang belum pernah Aku rasakan sebelumnya, Aku benar-benar merasa senang dan bagai terbang di awang. Dia merengkuhku dan tanpa sadar aku membalas pelukannya dan menegang.
"Yang mulia--" desahku setelah mengeluarkan cairan dari salah satu anggota tubuhku yang menyatu dengannya.
"Kau memang nikmat, Manusia cantik," ucapnya penuh kelembutan.
Dia kembali mencumbuku dan mempercepat gerakannya yang tak lama kemudian kita lemas bersama.
Dia memeluk tubuh lemasku dan membiarkan aku tidur pulas dalam pelukannya.
"Tidurlah sayang ... tenanglah! Kau akan aman. Kalau tidak, Aku akan membuatmu pingsan" ancamnya dan tak lama kemudian kurasakan dia mengecup keningku pelan.
*******
Jangan lupa tekan Love and follow ya, Sayang....
Papay.....
TBC.