27

1103 Words

"Lain kali hati - hati kalau jalan, Mbak Kinan?" ucap Dika denagn suara lembut. Kebetulan Dika baru saja masuk ke dalam kantor dan ingin mengantri di depan lift dan langsung naik ke lantai atas. Lantai tempat ia bertugas untuk bekerja. Kedua mata Kinan mengerjap. Tubuh mungilnya berhasil di tangkap oleh Dika dengan kedua tangan kekarnya dan Kinan terhindar dari malapetaka yang bukan saja akan membuat kakinya sakit, tapi juga akan membuat Kinan malu karena mejadi pusat perhatian. "Eungh ... Maafkan Kinan, Dika," ucap Kinan sedikit tergagap karena gugup dan sedikit panik. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang. Kinan berusaha menegakkan kembali tubuhnya dan berdiri sambil merapikan pakaiannya yang terlihat sedikit berantakan. Selain itu juga untuk menghilangkan rasa malunya dan leb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD