PART 4

1354 Words
Alya menggeliat terbangun dari tidurnya merasa tubuhnya sangat lelah Ia merasakan nyeri dibagian vaginanya kini ia tampak terheran ketika membuka mata telah berada disebuah kamar yang jelas ia ingat ini bukan ruang istirahat boss nya yang berada di kantor Morusci Alya merasa berat pada bagian perut seperti ada yang menindihnya, ahh benar ini tangan Al, CEO bastard itu Alya mengerutkan dahinya sembari memandang setiap sudut ruangan tempat ia terbaring "Sudah bangun? Bagaimana tidur mu, pasti nyenyak karena seranjang dengan ku" ucap lelaki disamping Alya "Kamu gila!! apa yang kamu lakukan bodoh!! dimana ini? Aku akan pulang!" Ucapnya seraya berusaham melepaskan lingkaran lengan Al, bukan nya terlepas malah semakin erat melingkar "Bodoh? Jelas kamu menyukainya !!" UcapAl yang melanjutkan "Diamlah, nikmati tidur di istana ini"  -Alya POV- Ah sudahlah untuk apa aku terus berusaha melepaskan pelukan lelaki gila ini sudah jelas tenaga ku tidak sebanding dengannya Apakah ini masih di kantor? Kurasa bukan, karena ia pun mengatakan ini berada disebuah istana Lalu bagaimana aku bisa berpindah ketempat ini? Apakah dia yang membawa ku kemari? Dengan segera aku cek pakaian ku dan tak ada sehelai pun yang ku kenakan, aahh apakah dia membawaku seperti ini? Gila! Gila! Gila! Ini hal konyol jika dia menggendongku telanjang keluar dari kantor!! Entah apa yang dipikirkan orang kantor tentang ku? Wanita simpanan? Wanita panggilan? atau mereka akan memanggilku p*****r? Oh s**t aku benci terjebak dalam kondisi ini ! Ku balikkan badan ku sehingga bertatapan langsung dengan wajah tampannya itu. Oh bukan maksudku wajah bastard !! Sebaiknya kutanyakan pada boss ku ini bagaimana aku kemari apa aku digendongnya tanpa busana. Ya aku harus menanyakan padanya karena hanya dia yang tau "Em, boss bagaimana caramu membawa ku kemari? Bukankah kita tadi berada dikantor?" Tanya ku pada lelaki yang tidur disamping - Author POV- "Menurutmu? Tentu saja dengan menggendongmu" dengan santainya Al menjawab Alya membulatkan matanya dan menelan salivanya dengan sangat berat, terkejut dengan jawaban Al dan seolah ia tidak percaya dengan ucapan Al "Apa kau gila? Kau menggendongku dengan telanjang? Keluar dari ruangan mu, berjalan menuju lift, menuruni lantai dasar dan melewati kerumununan orang di lantai bawah kantor?" Belum selesi dengan pertanyaan yang bertubi-tubi tersebut, Alya meneruskannya "Apa kau sudah gila boss !! Ahhh sungguh betapa malunya aku ketika memasuki kantor besok" sembari menyembunyikan wajahnya dibalik kedua telapak tangan "Iya aku gila, yang malu kau kan bukan aku" lelaki itu menjawab dengan santainya dengan raut wajah tersenyum menggoda Alya "Lepasakan aku boss !! aku harus segera pulang dan membuat surat pengunduran diri. Aku masih memiliki rasa malu hingga tidak akan menetap di neraka (kantor)" ucap keras Alya sembari berusaha beranjak dari kasur yang ia tiduri Suara tawa keluar dari mulut Al Alya tidak percaya bahwa Al mengenakan dirinya untuk bahan ejekannya. Alya tampak geram melihat tawa yang Al keluarkan karena menunjuk Alya seperti bonekanya "Aku sungguh-sungguh boss" sentak Alya "Tenanglah sayang, aku tidak sejahat yang kamu pikirkan" ucap Al "aku membantu mu memakai pakaian sebelum keluar ruangan ku dan aku tidak sebodoh itu untuk menunjukkan teman tidur ku pada karyawan ku, tentu saja ku gunakan lift dan pintu VIP yang langsung dari ruangan ku menuju tempat mobilku terparkir" lanjutnya Alya pun menghela nafas lega atas yang ia dengar “Lalu kenapa sekarang aku telanjang lagi?” tanya Alya “Tentu saja aku melepaskan pakaianmu kembali. Tubuhmu yang telanjang saat tidur terlihat sexy dan menenangkan tidurku” balas Al ditelinga Alya membuat nya mengernyit geram "Sekarang bisa kah kamu melepaskanku? aku ingin pulang !" "Tentu kamu tidak bisa pergi dengan semudah itu sayang" balas Al sembari menenggelamkan wajahnya di leher Alya "Aku akan mengantarmu ke apartemen mu dan mengambil barang-barang yang kamu butuhkan untuk tinggal di mansion ku ini"  "Hah? Tidak! Aku lebih nyaman tinggal di apartemen ku daripada di istana mu ini" sahut Alya "Baiklah, biar aku yang pindah ke apartemen mu" "Kamu boleh tinggal di apartemen ku, tapi aku akan pindah ke apartemen lain" sahut Alya kembali "Kenapa?" Tanya Al "Karena aku tidak mau tinggal dengan orang aneh, bodoh, egois sepertimu !!" "Tapi kamu suka bukan?" Sahut Al Alya tidak menjawab pertanyaan Al barusan. Al menggendong Alya menuju kamar mandi yang berada di kamar tersebut. Alya sedikit memberontak namun tidak dihiraukan oleh Al ia membersihkan tubuhnya dan juga tubuh Alya. Al membantu menggosok tubuh Alya sembari sesekali mencium tubuh wanita itu Hasrat Al untuk bersetubuh dengan Alya sangat tinggi, ia sangat ingin menikmatinya lagi Namun Al tau bahwa Alya masih merasakan sakit karena ini pertama kalinya untuk Alya sehingga Al harus bersabar dan menahan keinginannya itu Hampir setiap hari Al bergonta-ganti teman tidur namun entah mengapa bersama Alya ia sangat menikmatinya dan bahkan ingin terus menerus mungkin karena ini pertama kalinya ia bercinta dengan yang masih virgin -Al POV-  Ahh benar, mungkin karena dia masih virgin jadi aku menginginkan tubuhnya untuk saat ini Setelah beberapa kali mungkin aku akan bosan dengannya seperti yang lain dan akan aku abaikan seperti yang lain pula Tetapi untuk saat ini jelas aku menginginkannya dan tidak akan kubiarkan dia pergi begitu saja sebelum aku merasa bosan dengan nya Sebaiknya aku mencari cara agar dia tetap tinggal bersamaku yah paling tidak sebulan Aku injak pedal gas Range Rover ku. Melewati jalanan Ibukota ini menuju apartemen gadis yang sedang duduk di samping ku Ku ikuti wanita ini menuju kamar apartemen nya untuk mengambil beberapa barang yang ia butuhkan dan tinggal di mansion ku sebulan kedepan "Cepat ambil barang yang kamu butuhkan! Segera kita kembali ke mansion ku!" Perintah ku padanya "Dan jangan terlalu banyak membawa pakaian karena aku dapat membelikan mu baju satu toko jika kamu ingin" lanjutku yang tanpa ia balas sedari tadi Wanita ini sangat patuh sedari beberapa jam yang lalu dan semoga ia terus patuh hingga aku bosan nanti - Author POV- Alya telah mengetahui bahwa lelaki itu tidak akan melepaskannya karena ketika ia menuruni tangga mansion ia mendengar bahwa beberapa maid di mansion mengatakan bahwa lelaki itu tidak akan melepaskan dirinya sampai ia bosan Kini ia pasrah dengan yang akan Al lakukan dan mengikuti perintahnya hingga suatu saat ia akan pergi secara diam-diam dari Al atau bahkan Al sendiri yang mengusirnya dengan segera Untuk kabur pun mungkin tidak untuk saat ini karena ia tidak tau cara untuk pergi. Alya tau bahwa Al sangat berkuasa di kota ini bahkan negara ini. Hingga ia pasti akan mudah ditemukan oleh Al Ia pun tidak ingin identitasnya sebagai keluarga Madden terbongkar di hadapan Al ia takut akan semakin di siksa oleh Al karena ia tidak tau Al musuh atau sahabat untuk keluarga Madden Selama ini Alya menutup rapat identitasnya karena perintah dari Mommy nya yang mengatakan bahwa ada puluhan bahkan ratusan orang tengah mengincar keselamatannya sebagai putri kandung keluarga Madden Tetapi juga mungkin mudah bagi Alya untuk kabur jika saja ibunya tidak sedang kesusahan, ia bisa meminta bantuan para anak buah ibunya namun untuk saat ini ia harus mampu mandiri tanpa nama besar Madden "Aku harus mampu bertahan untuk saat ini. Jangan sampai Al tau aku adalah bagian dari Madden karena itu akan semakin membahayakan diriku. Sebaiknya selama dia menyekap ku, aku mencari cara untuk kabur darinya. Dan akan lebih baik lagi jika dia yang membuang ku agar aku dapat hidup sebebas dulu dan tanpa gangguan darinya" batin Alya sembari mengemasi beberapa barang penting nya tentu dengan tatapanm mematikan dari Al yang berada di belakang nya mengikuti kemanapun langkah kakinya.  “Punggung ku jauh lebih panas daripada s**********n ku” gerutu Alya membuat Al yang mendengar ucapan Alya menahan tawa “Sudah? Cepat sedikit kamu kira aku tidak memiliki pekerjaan lain harus mengikuti kamuan mu saja ?!” geram Al melihat Alya yang terus mengulur waktunya di apartemen “Bawel. Banyak barang ku yang berharga dan tidak bisa aku tinggalkan !! Kalau tidak mau menunggu, balik saja ke botol mu sana !!” Balas Alya “Kamu kira aku jin ?! Heh, mansion ku lebih besar daripada botol jin ?!” sahut Al “Memangnya kamu pernah masuk ke botol jin sampai tau mansion mu lebih besar dari botol jin ??”  “Berhenti mengoceh !! Lakukan saja dengan cepat !!” perintah Al membuat Alya bergidik ketakutan dan mempercepat mengemasnya dan segera kembali ke mansion bersama Al
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD