PART 3

1362 Words
Seminggu sudah sejak kejadian, Alya merasa sedikit tenang karena tidak pernah bertemu dengan CEO bastard itu, Alya melakukan aktivitas nya seperti biasa. "Pagi hari dikantor dan sore hingga pagi di apartemen, sangat membosankan sekali  hidupku kali ini, sebaiknya aku mencari pekerjaan tambahan saja agar waktu ku tidak sia-sia. Tetapi jam istirahat ku pun cukup"  umpat hati Alya seraya duduk terdiam pada kursi kerja nya "Hey" kejut Amanda membangunkan Alya dalam lamunan dan sontak membuat ia terkejut "Ihh kamu ini Amanda mengagetkan ku saja, ada apa?" "ini sudah jam istirahat” seraya menunjuk jam tangannya “Ayolah kita pergi makan bersama dikantin" ajak Amanda "Mm boleh. Sebentar, aku rapikan meja ku dulu" Alya menyetujui ajakan Amanda -Al POV- "Untuk apa kamu mencari kerja tambahan Alya, bukankah gaji kerja disini sudah lebih dari cukup. untuk kamu yang hanya tinggal sendiri" sapaan wanita itu membuat pandanganku menyorot pada kedua wanita yang sedang berjalan beriringan "Mmm (sembari menggigit bibir bawahnya) aku ingin mengisi waktu luang ku saja, dengan menghasilkan uang bukankah lebih menguntungkan" balas wanita disampingnya yang sangat ku kenal Senyum menggoda wanita itu membuatku ingin menyantapnya kembali. tetapi aku tidak ingin melepaskannya kali ini Baju putihnya yang sedikit terbuka. Tidak! maksudku sangat terbuka yang menunjukkan belahannya, apa dia berniat menggoda para lelaki dikantor ini Aku masih terus melanjutkan langkah kaki ku menuju ruang kerja sembari melonggarkan dasi yang terasa menyekik leher. Rasa haus yang ingin melumat bibir wanita itu dan menikmati tubuhnya mendorong gairah ku semakin besar. wanita itu membuat ku susah menelan saliva ku, ahh sial. "Gerah sekali disini, apa pendinginnya tidak pernah dinyalakan selama aku pergi?! sudah aku katakan untuk tidak pernah mematikan pendingin!! semua karyawan disini sangat bodoh!!" geramku yang merasa kepanasan “Wanita itu!! selalu membuatku seperti ini. dia harus bertanggung jawab atas ulah penggodanya” pikir ku Ku perintahkan tuan Yacob memanggil karyawan baru tersebut untuk datang ke hadapan ku saat ini juga Tok tok tok (ketukan pintu) "Permisi tuan dia sudah datang" ku anggukan ucapan tuan Yacob dan menyuruh wanita itu masuk -Alya POV- "Permisi tuan, ada keperluan apa anda menyuruh karyawan rendah seperti saya untuk datang ke ruangan anda" ucap ku merendah dan gemetar hebat pada tubuh ku karena rasa takut akan yang lalu "Apa kamu merindukan ku sayang" Aku mengernyit kebingungan, tidak mengerti apa yang ia ucapkan "rindu ?" Ah yang benar saja siapa dia untuk ku, hanya seorang CEO bastard "Ma-maaf tuan, apa maksud anda?" Dengan nada gemetar ketakutan Ia mulai berdiri dari kursinya mendekat padaku. Spontan membuat ku berlari menuju pintu. Mencoba membuka pintu tersebut namun sial pintu ini terkunci. siapa yang mengunci? Yang benar saja, pasti lelaki yang bersama ku tadi "Kenapa pergi sayang? tidak kah kamu ingin melanjutkan kegiatan itu dengan ku" ucapnya yang telah berada tepat di depan ku membuatku terpojok Hei pria aneh, aku ingin menampar otak m***m mu itu dan segera pergi dari ruangan ini jika saja kamu bukan CEO perusahaan ini "Ma-maaf tuan, bukankah masalah lift itu telah selesai, mengapa anda terus menyiksa saya?" "Ohh ayolah, bukankah setiap bertemu dengan ku kamu sengaja menggodaku dan ingin tidur diranjang bersama ku" ia yang terus semakin mendekat padaku "Mm tuan, sepertinya ada salah paham diantara kita. Aku tidak pernah menggoda anda, untuk masalah lift itu benar-benar aku tidak sengaja" ucapku yang membuat dia semakin mengurung tubuhku dengan kedua tangannya yang bertumpu pintu dibelakang ku badan ku semakin gemetar saat aku melihat wajah tampan. ahh bukan!! yang tepat “bastard” yang telah berada tepat dihadapan ku hingga tidak ada celah antara kami dan membuat ku hanya bisa menoleh kesamping bergidik ketakutan Sejak kejadian yang telah lalu itu mengharuskan ku mencari tahu mengenai CEO bastard ini melalui Amanda dan aku pun menemukan fakta bahwa dia selalu bergonta-ganti pasangan seperti mengganti baju sehari dua kali Dan kali ini ia mengatakan aku menggodanya, apakah ini cara dia untuk mengganti baju emm bukan maksudku teman wanitanya Yang benar saja, aku tidak mau menjadi pakaiannya. Aku hanya membutuhkan pekerjaan dikantor ini untuk makan dan membayar sewa apartemen. Ya tuhan sesusah ini kah bekerja itu? "Bibir mu yang menggodaku sayang" Sontak membuat ku kaget "Bi-bibir saya? Ma-maksud anda? Saya benar-benar tidak mengerti tuan" "Kamu selalu menggigit bibir bawah mu ketika bertemu dengan ku, bukankah kamu berniat menggoda ku sayang" suara lembut nya terdengar jelas di telinga ku Ahh bodoh, betul aku selalu menggunakan kebiasaan ku itu untuk mendapatkan lelaki di club sekedar mentraktir minuman atau jalan. kali ini kebiasaan ku itu menjadi Boomerang untukku. "Ma-maaf tuan anda salah paham. saya memang terbiasa melakukan itu. bukan maksud saya menggoda tetapi itu hanya respon tubuh saya saja"  Semoga kali ini dia mengerti dan melepaskan ku kembali. bodohnya aku tidak menghentikan kebiasaan aneh ku "Tidak perduli apa tujuan mu tapi kamu telah membangunkan adik kecilku sayang, kamu harus bertanggung jawab" seraya menggigit kecil telinga ku -Author POV- Al mendekap tubuh Alya membuatnya susah bergerak dan langsung melumat dan mengigit bibir Alya. mengisyaratkan untuk membuka mulut. Alya yang terus meronta dan menolak tidak dihiraukan Al yang justru memperdalam lumatannya Al semakin menjelajahi tubuh Alya. Memperluas cumbuan dan gigitan kecil meninggalkan kissmark di beberapa bagian tubuh Alya yang masih menolak Al Tubuh dan pikiran Alya kini mulai tidak sinkron. Ia terus menolak namun justru tubuhnya menggeliat menikmati permainan Al Alya yang menggeliat bertumpu tembok dibelakangnya semakin membuat Al ingin segera menyantap makan siangnya Al yang tidak melepaskan ciumannya. Mengendong Alya menuju tempat istirahat di ruang kerjanya yang terdapat kasur king size. Al melempar tubuh wanita digendongannya itu ke kasur dengan keras dan menindihnya Al melepaskan dasinya dan mengikatkan pada kedua tangan Alya mengarah ke atas  "Bodoh sudah kubilang aku tidak sengaja, appp" bantah Alya terhenti seketika Al mencium bibirnya kembali Al menaikkan rok Alya mengusap v****a Alya yang masih tertutup rapat kain membuat Alya bergetar dan mengerang hingga lemas. Perlahan Al melucuti kain yang dikenakan Alya hingga tidak tersisa sehelai pun Al menyumpal mulut Alya dengan jari-jari yang ia masukkan kedalam mulut Alya "Hisap jariku sayang" ucap Al sembari memainkan dan menjilat area v****a Alya "Bodoh sekali aku, kenapa aku mengikuti arahannya. Tapi rasanya aku kepanasan seperti menginginkan lebih. Dia sangat mengerti memuaskan wanita, ahh sial aku tidak bisa berhenti"  umpat batin Alya "Ahh” “Emm” “Hhh” Alya terus mengerang kenikmatan seketika Al memasukkan satu jari kedalam v****a Alya  "Tenanglah sayang aku tau yang kamu inginkan" terus memasukkan dan mengeluarkan jari-jarinya dan menambah 2 jarinya untuk memasuki v****a Alya yang membuat wanita tersebut kesakitan tanpa sadar ia meneteskan air dari ujung matanya. Alya mencoba menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibir bawahnya sendiri "Kamu sangat basah sayang. milikku sudah sangat menegang, aku sudah tisak sabar memilikimu. sebaiknya aku percepat sayang" sembari mengeluarkan kejantananya dan menggesekkan di area v****a Alya "Kumohon jang ahhh ahhh tuaaa ah nn" ucap Alya yang terbata seketika merasakan sakit dibagian vaginanya Al mencoba menerobos selaput darah Alya dengan kejantanannya yang telah menegang sedari tadi, lubang kenikmatan Alya yang susah untuk ia tembus membuat Al terus berusaha memasukkan dan mengeluarkan kepala kejantanannya "Milikmu sangat sempit sayang, berapa kali kamu berhubungan sayang" yang terus berusaha melesapkan adik kecilnya itu "Boss... ahhh nn"  Kini ia telah menenggelam seluruh kejantannanya di dalam v****a Alya, ia memompa secara perlahan sehingga Alya menggeliat kesakitan dan nikmat yang bercampur aduk "Darah" sontak Al terkejut melihat darah melumuri adik kecilnya "Apa kamu masih virgin Alya?" Tanya Al yang hanya menatap wanita dibawahnya "I-iya Boss" jawab Alya yang terus meneteskan air mata "Maafkan aku sayang, aku berjanji akan memberimu kenikmatan setelah ini"  Al melepaskan ikatan pada tangan Alya lalu melumat bibir Alya kembali dan menenggelamkan kejantanannya kedalam v****a Alya kembali. Al memompa nya perlahan membiasakan tubuh Alya dengan miliknya yang berada didalam Melihat Alya kesakitan, Al mencoba menenagknnya "bersabarlah ini akan terasa sangat nikamat" yang masih terus memompa dibawah sana "Panggil nama ku Al" "Al.. ahh" "Yeah baby" "Aaal... Ahh-hh mm" Lelaki itu memompa semakin cepat mengubah rasa sakit Alya menjadi rasa nikmat "Ahh Aal aa...ku mau pipis" "Sabar sedikit sayang kita keluarkan bersama" hingga mereka pada puncak o*****e mengeluarkan secara bersama didalam v****a Alya “Terima kasih, kamu akan menjadi teman tidur malam ku mulai hari ini Alya” seraya mengecup puncak kepala Alya yang tertidur pulas disampingnya setelah aktivitas yang mereka lakukan
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD