Pukul sebelas malam. Dita dan Aji memutuskan untuk tidur dengan benar malam ini. Mereka sudah terlalu sering begadang tak jelas dan tentu saja, itu bukan sesuatu yang bagus untuk terus-menerus dilakukan. Dita sebenarnya tak bisa tidur. Ia sungguh-sungguh berusaha keras agar matanya terpejam, tapi tetap saja, usahanya selalu berakhir gagal. Gadis itu masih tak bisa menyingkirkan pemikiran tentang Anita. Ia benar-benar merasa tidak tenang. Ya, Dita merasa ia tidak akan tenang sebelum ia bisa mengetahui semua kebenaran tentang Anita. Semuanya. Ia sangat ingin tahu itu. Setelah lama melamun, Dita teringat tentang Rena. Gadis itu meraih ponselnya dan mulai menulis pesan. Beberapa saat, ia kembali menghapus pesannya. Jujur, ia takut akan mengganggu. Apalagi, ini sudah pukul sebelas malam dan