Sore hari, Faraz berinisiatif mengajak anak dan juga istrinya ke hotel tempat di mana kejadian itu dulu sampai membuat Faraz menjadi pria yang benar-benar b******k. Walaupun jaraknya cukup jauh, tapi dia ingin mengenang masa-masa itu. Bukan bermaksud menyinggung istrinya, tapi dia ingin agar anaknya bisa tahu kalau dia sering ke sana. "Nila, ke hotel yuk!" ajak Faraz ketika dia baru selesai makan telur gulung yang dibuat mertuanya. Sedangkan Fariz masih berada di depan televisi menyaksikan serial kartun di sana. "Ngapain mau ke hotel, Raz?" ibu mertuanya keluar membawakan minuman untuk Fariz. "Nggak ada, Bu. Pengin ke sana aja, kalau aku kan sering ke sana. Kalau Nila nggak pernah. Fariz pernah aku bawa sekali waktu ada rapat," "Apa Pa?" Fariz berbalik dengan saus yang belepotan di mu