Dinni sama sekali tidak menyangka dan tidak menduga bahwa perempuan yang sudah membuat isi rantangnya berserakan itu adalah temannya Reyhan. Saat ini Reyhan dan Ocha tampak sedang astik bercengkerama. Sesekali suara tawa Reyhan terdengar menggelegar emmenuhi ruangan itu. Reyhan terlihat begitu antusias. Dia tak henti tersenyum dan terus saja bebricara dengan sangat bersemangat.
“Oh iya, apa kabar kamu selama ini?” tanya Reyhan.
Ocha tersenyum seraya merapikan rambutnya ke belakang telinga. “Aku baik-baik saja. Kamu sendiri bagaimana, Rey? Sudah sangat lama kita tidak bertemu. Apa sudah sekitar 4 tahunan?”
Reyhan berpikir sebentar. “sudah empat tahun dua bulanan.”
Dinni yang sedang duduk di meja kerjanya pun refleks menoleh ke arah Reyhan saat mendengar kalimat itu. Dinni cukup terkejut
