Realita? Sudah dua hari lamanya Dinni menghabiskan waktu di rumah saja untuk merawat sang ibu. Dia sama sekali tidak mengetahui apa yang sudah terjadi di kantor. Terakhir kali melalui telepon Reyhan mengatakan bahwa kondisi kantor sejauh ini masih baik-baik saja. Dinni pun bersyukur mendengar kabar itu. Dia berharap perusahaan Reyhan bisa tetap bertahan dan kembali bangkit meraih keberhasilan. Dinni berharap kegagalan itu tidak menjadi sesuatu yang buruk. Awalnya Dinni sempat cemas karena Reyhan selalu saja mengatakan bahwa ini proyek itu adalah kesempatan terakhir bagi dia untuk menyelamatkan perusahaan. Selama dua hari itu juga Dinni belum bertemu muka dengan Reyhan sejak perpisahan mereka di rumah sakit. “Ah, bagaimana kabarnya hari ini?” desis Dinni. Dinni beralih mengambil handpho