Sandira mendengar kasak-kusuk di belakang punggungnya, wanita itu bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka ucapkan dan siapa saja yang sudah membicarakan dirinya. Sandira berdiri di tengah parkiran. Dira baru saja kembali menjadi dirinya yang sebenarnya, wanita itu belum bisa menguasai situasi di sekitar. Segalanya terlalu mendadak baginya. Masih mengedarkan pandangan ke sekeliling, saat melihat Derios datang barulah Sandira memutar tubuhnya dan pergi.
Derios mencoba bertanya pada para mahasiswa yang berada di sana.
“Apa yang terjadi?” Tanyanya pada salah satu mahasiswa.
“Dia bukan manusia.” Menunjuk ke arah di mana Sandira berlalu. Derios melayangkan pandangan matanya ke arah Sandira berlalu.
“Bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu? Bukannya dia mahasiswi lama di kampus ini?”
