Milik Prabu

1885 Words

Prabu memberinya kata-kata pujian. Suara pria itu tenang, dalam, dan entah kenapa—langsung menyelinap ke d**a Rania yang masih berdebar sejak mereka naik dari kolam. “Kamu wanita hebat, Ra. Penuh tenaga, penuh hati… dan sayangnya gak semua orang bisa lihat itu. Tapi kamu pantas. Pantas dapat pendamping yang sama hebatnya juga.” Rania terdiam. Tatapannya terangkat, membentur sorot mata Prabu yang menatapnya lekat. Angin pelan bertiup di antara mereka, membuat helaian rambut Rania menyentuh pipinya sendiri. Ada dingin di udara… atau mungkin hanya alasan yang diciptakan semesta agar tubuh mereka saling mendekat? Entahlah. Yang pasti, yang terjadi selanjutnya… adalah bibir mereka bersentuhan. Awalnya ragu—sekilas seperti sentuhan yang tak sengaja. Tapi ketika napas mereka bersatu, ciuman i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD