Senja mulai memeluk horizon, mengubah langit menjadi lukisan jingga yang menenangkan. Mikail duduk di salah satu sudut teras sebuah kafe, membiarkan pandangannya terlempar jauh ke arah matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat. Biasanya, senja adalah momen yang indah, penuh kehangatan dan ketenangan, tetapi tidak baginya. Setiap kali melihat langit yang berubah warna, perasaannya justru menjadi semakin hampa. Dia sudah terbiasa menyibukkan diri di kamp militer atau pulang lebih larut malam ke istana, semata-mata untuk menghindari sisa-sisa bayangan Katarina yang masih menghantui setiap sudut Zamok Belogorie. Saat ini, lebih mudah menatap langit jingga di ujung musim panas daripada menghadapi kenangan yang menyakitkan. Di sekitarnya, orang-orang tertawa dan bercakap-cakap, menikmati