Mikail berdiri diam, menatap bangunan megah tempat peristirahatan terakhir Katarina dan anak-anak mereka. Bangunan itu menjulang indah, dikelilingi oleh patung-patung malaikat yang berdiri dengan anggun, seolah-olah menjaga jiwa-jiwa yang telah pergi. Di sekitar bangunan, taman yang indah dengan pohon-pohon rimbun dan bunga yang mekar menjadi saksi bisu dari kenangan yang tak bisa dia hapus dari pikirannya. Setiap kali Mikail datang ke tempat ini, rasa kehilangan kembali menghantamnya dengan keras. Sudah lima tahun sejak Katarina dan anak-anak mereka pergi, namun luka itu tidak pernah benar-benar sembuh. Bangunan ini, yang sekarang menjadi simbol dari rasa penyesalannya, adalah hasil dari kesepakatan dengan Countess Maria tiga tahun yang lalu. Pemakaman Katarina direlokasi ke Zamok Belogo