Dua Puluh Sembilan

1054 Words

Alina menatap risih para panitia yang entah kenapa hari ini sangat ramai melihat latihan pengisi acara, padahal biasanya hanya segelintir saja yang hadir walaupun dipaksa. Alasan yang menjadi kemungkinan adalah ini merupakan latihan acara puncak atau karena ini merupakan latihan dari Sakya dan teman-teman band nya. Lihat saja, panitia yang hadir umumnya adalah panitia perempuan. "Woi lah, ganteng banget, suaranya mana merdu pula, kata anak acara sih Sakya itu orangnya juga ramah banget dan pinter gitu." celetuk beberapa panitia berbisik-bisik satu sama lain menceritakan Sakya. Alina hanya berusaha tutup kuping karena hanya akan membuatnya emosi dan cemburu, ia sangat tidak suka sekali kalau sudah ada dalam situasi seperti ini. Demi apapun ia takut sekali dengan Sakya yang semakin terke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD