Pikiran Alina kini dipenuhi oleh Sakya yang sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah, sejak hari itupun Alina terus coba menghubungi Sakya namun tak ada respon apapun. Dia seperti benar-benar menghilang entah kemana yang membuat Alina merasa bersalah. Karena ulanhnya Sakya dihukum skors sedangkan ia tak mendapatkan hukuman apapun. "Ssstt! Alina! Kamu dipanggil tuh!" teman sebangku Alina menyadarkan Alina yang sejak tadi terus melamun di jam pelajaran. Alina tersadar dan mendapati semua orang kini tengah melihat ke arahnya. "Dari tadi ibu perhatikan kamu tidak memperhatikan dan terus melamun. Ada masalah?" tanya ibu yang berada di depan kelas pada Alina. "Maaf bu, saya tidak apa-apa." Alina meminta maaf sambil kini mengusap tengkuknya dan menghela napas. "Kamu kenapa Lin?" tany