Dua Puluh Tiga

1094 Words

Langkah Sakya tertahan mendengar pertanyaan Alina. "Kamu jelas-jelas menghindariku." tambah Alina lagi menatap punggung Sakya, "aku melakukan kesalahan? Aku membuatmu tidak nyaman?" Sakya berbalik dan melihat Alina dengan wajah datar, "terima kasih sudah sangat membantuku dan menyadarkanku." Alina mengerutkan dahinya, "kenapa kamu bicara seperti itu?" Pria berambut hitam pekat dan lurus itu menarik napas dalam, "bukankah waktu SMA kita hanya tinggal menunggu hari?" "Lalu?" "Aku tidak mau merusaknya. Ayo selesaikan ini tanpa masalah apapun." "Aku nggak ngerti kenapa kamu bicara seperti ini Sakya." Sakya menghela napas panjang, "bukankah hidupmu mulai tak tenang saat bersama denganku?" Alina terdiam sejenak hingga akhirnya tersadar, "apa ini terkait orang tuaku?" "Tentu, dan itu m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD