Tangan Aleeya menggenggam ponsel erat-erat sejak dari rumah. Beberapa kali dia membuka layar, menatap chat yang masih berstatus centang dua tanpa balasan. "Kenapa belum dibalas sih, Dokter Sok Sibuk?" gumamnya pelan sambil duduk di bangku tunggu di depan ruang seminar. Tasya yang duduk di sebelahnya langsung menoleh dengan ekspresi jahil. “Yakin tuh kamu nunggu balasan chat? Kirain nunggu giliran seminar.” Aleeya melirik tajam. “Bukan. Dua-duanya. Tapi satu lebih bikin deg-degan.” “Yang mana? Seminar atau balasan Mas Kaivandra?” “ —dua-duanya,” jawab Aleeya dengan nada putus asa, lalu menghembuskan napas panjang. Dia kemudian berdiri, memantapkan langkah masuk ke ruang seminar. Hari ini, Aleeya mendapat urutan ketiga. Cukup aman untuk memantau gaya presentasi peserta sebelumnya dan m

