Aku tetap menolak tubuh ini dipakai sebagai wadah mendiang Afrina untuk menyampaikan kronologis peristiwa pembunuhannya. Aku tak ingin rasa lelah kembali melanda. Aku hanya mau mendengarkan Afrina bercerita sambil terus berdzikir dengan tenang. “Aku sudah lelah. Tak mau tubuh ini dikuasai oleh makhluk halus lagi. Aku tak ingin ada teriakan dan tertawa mengerikan ala kuntilanak keluar dari mulutku.” “Aku bukan kuntilanak, Kak. Aku pun tak mau menjadi seperti itu. Tolong aku, agar penyesalanku ini dapat sampai ke orang tuaku.” “Penyesalan apa maksudmu?” “Aku sedih melihat orangtuaku terus menangisi kepergianku. Jasadku juga belum dimakamkan, karena polisi masih menunggu hasil otopsi. Berulang kali aku ingin hadir di mimpi orangtuaku untuk menyampaikan pesan ini. Tetapi, aku tak berha