94. Davin 6

1172 Words

“Lo udah denger si Bening kena skors lagi?” Sontak Davin menoleh, padahal beberapa waktu lalu kehadiran Kevin tidak dianggap. “Bening aj langsung respon, dari tadi gue dikacangin.” Sindir Kevin. Davin lantas kembali fokus pada buku di hadapannya, ulangan semester akan segera tiba, ia harus memanfaatkan waktu yang tersisa untuk belajar agar bisa mendapatkan nilai sempurna seperti biasanya. “Katanya seminggu gak boleh masuk kelas. Kaishan ya?” Kevin sengaja memancing perhatian Davin, hanya saja kali ini lelaki itu tidak lagi terlihat tertarik. “Kasihan tau, kayaknya dia tuh kesepian banget. Denger-denger juga dia nggak punya orang tua.” Mendengar kata orang tua, Davin tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpa kasih sayang orang tua. “Wajar aja sih dia kelihatan tidak terkendali, te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD