Briona terbangun perlahan dan melihat Izza tengah menatapnya sambil tersenyum. Kali ini suaminya itu telah menggunakan topi untuk menutupi wajahnya yang bengkak dan lebam. “Dimana kita mas?” tanya Briona perlahan ketika menyadari bahwa mereka sudah berada di depan hotel yang namanya tak pernah ia kenali sebelumnya. “Kita sekarang sudah sampai Cirebon,” jawab Izza sambil menyibak rambut Briona sambil mencoba membantu merapikannya. “Cirebon?!” pekik Briona kaget. “Apa kita mau ke Yogya?! Ketempat ibu?” “Bukan, kita tidak akan kesana, tapi kita akan ke Surabaya,” jawab Izza pendek lalu membantu membuka safety belt Briona dan mengajaknya turun dari mobil. Briona menunggu di lobby hotel sambil melamun mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Waktu di jam tangannya menunjukan pukul du

