TENTANG DIKTA

1373 Words

Aku mendengus melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemen Fero. Benar-benar tidak tahu malu, masih berani saja dia memunculkan wajahnya di sini. "Mau apa lagi lo?" tanyaku sambil bekacak pinggang. "Mau anterin sarapan buat Fero. Buatan gue sendiri, ini kesukaannya Fero." Anggia menunjukkan tupperware di dalam plastik yang dibawanya. "Boleh gue masuk?" "Nggak boleh!" Aku membentangkan kedua tanganku--menghalanginya supaya tidak bisa masuk. Dia harus berhadapan dulu denganku, jika ingin masuk. "Aku cuma mau kasih ini, Maudy. Dia pasti suka," ujar Anggia lembut sembari tersenyum. Aku sangat muak melihat sikap sok anggunnya. Aku berdecih. "Lo mendingan pergi aja deh! Lo ganggu, tahu nggak? Pas lo datang Fero lagi asik nikmatin sarapannya. Mau tahu nggak lo, apa sarapan Fero pagi i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD