Brakkkk!!!! "Aku menyuruhmu membersihkan rumah, bodoh!!! Bukan tidur!!" Julia menarik rambutku. Aku menjerit kesakitan. Belum sepenuhnya kesadaranku kembali, Julia menghempaskan tubuhku ke lantai. "Sakit!" isakku. "Berhenti menangis!!! Aku tidak akan mengasihimu meski air matamu habis sekali pun!!!" bentak Julia. Aku kembali menjerit karena Julia menendang kakiku. "Berdiri!!!" teriak Julia geram. Aku berdiri perlahan karena kakiku begitu nyeri. "Aku memungutmu bukan untuk menjadikanmu tuan putri di sini. Posisimu di sini hanyalah pembantu. Jadi jangan berharap kau bisa bermalas-malasan. Aku sudah berbaik hati mengijinkanmu tinggal di rumah mewahku. Bukannya tempat kumuh seperti di panti yang selama ini kau tinggali. Jadi kau harus tahu diri!" Jujur, aku lebih suka tinggal dirumah