"Gadis?" Matt terkejut melihatku. Ia menoleh ke depan, belakang, kanan dan kiri. Lalu memejamkan matanya sejenak. Dari ekspresinya seolah berkata aman. "Sejak kapan kau di sini?" tanya Matt. "Sejak kapan? Itu tidak penting lagi, Matt." Tegasku. Matt berjalan menghampiriku. Ia menggandeng tanganku dengan kasar dan menarikku paksa agar ikut berjalan bersamanya. "Ikut aku!" lirih Matt. Aku hanya pasrah. Seumur hidup bersama Matt, tidak pernah aku diperlakukan sekasar ini. Matt terus berlajan melewati lorong demi lorong rumah sakit. Tampak beberapa dokter dan perawa berlalu lalang di sekitar kami. Matt yang sekarang benar-benar sulit di tebak. Akhirnya Matt berhenti. Ia melepas tangangaku, menyilangkan kedua tangannya di depan d**a dan menatapku tajam. Posisi kami saat ini berada di tama