bc

Fake Love

book_age18+
139
FOLLOW
1K
READ
teacherxstudent
arranged marriage
goodgirl
student
drama
sweet
bxg
heavy
highschool
school
like
intro-logo
Blurb

Dijodohkan. Satu kata yang menurut Nabilla benar-benar sebuah kata yang sial. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja kedua orang tuanya memberikan pilihan tersulit dalam hidupnya.

Menikah dengan seorang laki-laki yang mereka pilihkan atau dirinya harus melepaskan semua aset-aset dan fasilitas pribadi miliknya. Awalnya Nabilla menolak, namun akhirnya ia pasrah dan menerima perjodohan itu karena mamanya yang sudah memohon dan juga menangis di hadapannya. Nabilla sendiri tak mengenal bahkan ia tak tahu siapa calon suaminya itu, karena memang pada dasarnya Nabilla dan orang itu tidak pernah bertemu. Hingga pada akhirnya semuanya terbongkar, Nabilla terkejut bukan main saat dirinya mengetahui siapa laki-lai yang akan menjadi suaminya. Dia adalah Ahmad Seno Geraldi, guru sekaligus wali kelas nya sendiri. Guru KILLER dan si MUKA TEMBOK begitulah Nabilla menjuluki calon suaminya yang terkenal sangat datar, dingin dan juga keras. Bayangkan saja bagaimana jadinya hubungan suami istri antara seorang guru dan muridnya.

JANGAN LUPA TAP ❤️ AGAR CERITA INI MASUK

DALAM DAFAR PUSTAKA KALIAN.

SALAM SAYANG DARI ISTRINYA KIM TAEHYUNG....❤️

chap-preview
Free preview
Bab 1. Perjodohan
Pagi ini masih seperti hari-hari biasanya, Sekolah, sekolah, dan sekolah. Hidup memang tak jauh-jauh dari yang namanya buku pelajaran. Itu jugalah yang dialami gadis berparas cantik dan juga putih, Nabilla Aqueena Adyaksa, yang biasa di panggil Billa atau Nabilla. “Good morning Ma, Pa” sapa Billa pada mama dan papanya yang sudah berada di meja makan untuk sarapan. “Good morning too, sayang” balas William dan Hana. “Loh, mama pagi-pagi udah rapi aja, mau kemana, Ma?” tanya Billa pada mamanya. “Ini, Mama mau datang ke acara pembukaan butik sahabat Mama.” “Oooh,” balas Billa ber-oh ria sambil terus melanjutkan sarapannya. Disaat ia sedang menikmati sarapannya, tiba-tiba saja Papa dan Mamanya malah sibuk berbisik-bisik sperti tengah merencanakan sesuatu. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Nabilla seolah tidak menghiraukan Mama dan Papanya itu. Nabilla merasa curiga kalaulah dirinya yang tengah menjadi pokok pembicaraan Mama dan Papanya. Pasalnya, saat Mama dan Papanya tengah berbisik, arah pandangan mata Mamanya itu mengarah ke dirinya. “Eheeemm” deheman dari Nabilla membuat Mama dan Papanya itu menghentikan kegiatan berbisik mereka lalu mengalihkan pandangannya ke arah dirinya. “Papa sama Mama ngapain sih, bisik-bisik segala?” tanya Nabilla penasaran. “Gini sayang, Papa sama Mama menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat Papa dan Mama” jelas William berterus terang pada putrinya secara tiba-tiba. Tentu saja itu membuatnya terkejut dan spontan menghentikan acara sarapan paginya. Telinganya saja langsung terasa panas seketika karena mendengar ucapan dari Papanya barusan. “Dijodohin?” tanya Nabilla tak percaya. Bahkan lebih tepatnya terkejut yang tergambar dari wajah Nabilla. “Iya sayang, kamu mau kan?” tanya Hana. Dijodohkan? Gila aja, siapa juga yang mau di jodohin sama orang yang nggak gue kenal sama sekali. Di jodohin sama pacar sendiri lah itu baru Perfecto. “Billa?” panggil William membuyarkan lamunannya. “Aduuuh... Papa sama Mama apa-apaan sih!. Masa iya Aku di jodoh-jodohin segala. Lagian Billa masih Sekolah Pa, Ma.. Billa masih 18 tahun. Nggak ada juga dalam pikiran Billa untuk menikah muda.. Bila masih pengen kuliah, masih pengen kerja, dan masih banyak lagi hal yang mau Billa lakuin Pa, Ma. Pa, Ma, ini tuh udah zaman modern udah canggih, udah gak jamannya lagi main jodoh-jodohan gitu. Kita itu hidup di tahun 2021 Pa bukan hidup di jamannya Siti Nurbaya.” “Sayang dengerin Papa sama Mama dulu. Meskipun kamu menikah nanti, kau masih tetap bisa Sekolah kok, mau ya sayang?” bujuk Hana pada Nabilla. “Big No No!” pekiknya. Mama sama Papa kenapa sih? Mama sama Papa pikir Billa nggak laku apa sampai harus di jodoh-jodohin segala!?” “Oke baiklah... nggak masalah kalau kamu menolak untuk dijodohkan. Kamu tinggal pilih aja kamu terima perjodohan ini atau Papa akan—” ucapan Wiliam terhenti karena langsung di sela putrinya. “Apa!? Atau apa Pa? Papa mau ngancem Billa?” “Kamu terima saja perjodohan ini atau Papa akan menyita ini semua dari kamu” ujar William memberi pilihan sambil meletakkan kunci mobil, beberapa Kredit Card, ponsel dan juga Tablet milik Nabilla di atas meja. Kedua mata Nabilla langsung membelalak, saat melihat semua aset dan juga fasilitas miliknya itu. Ia heran, bagaimana bisa Papanya itu memegang semua aset-aset dan fasilitas berharga miliknya ini? “Bagaimana Bill, apa pilihan kamu sekarang?” tanya William seraya membuyarkan lamunan putrinya yang tampak sedang berpikir keras. “Tapi pa... Ma please” mohon Nabila pada Mamanya. “Nabilla sayang, masa kamu nggak bisa sih kabulin permintaan Mama sama Papa kamu ini. Mama Cuma minta ini sayang.. Mama sama Papa nggak akan minta untuk hal yang lain-lain lagi sama kamu. Sejak kamu masih dalam kandungan Mama, kamu Mama bawa kemana-mana nggak peduli seberapa susahnya Mama bawa kamu karena perut Mama yang makin hari semakin membesar. Begitu kamu lahir, Mama manjain kamu, Mama turuti semua keinginan kamu bahkan sampai saat ini pun Mama masih seperti itu sama kamu. Cuma kamu Billa yang Mama sama Papa punya, bahkan hanya ini permintaan Mama sama Papa ke kamu, tapi kau nggak bisa ngabulinnya..? hiks...hiks...” Hana mengeluarkan jurus terpendamnya dengan memohon dan mengeluarkan air mata kepalsuan miliknya. Hana tahu betul jika putrinya itu pasti terharu dan tak akan mampu menolak keinginannya jika sudah seperti ini. Dengan nafas berat, Nabilla akhirnya pasrah dan memutuskan untuk mengabulkan keinginan kedua orang tuanya. “Ya udah deh iya, Billa akan terima perjodohan ini... Mama jangan nangis lagi dong, kan Nabilla jadi ikutan sedih kalau ama nangis gitu” “Beneran sayang?” tanya Hana memastikan ucapan dari putriya dan menghapus air mata palsunya. “Iya ma, tapi...” ucap Nabilla menggantung perkataannya. “Tapi?” ucap sepasang suami istri itu membeo secara bersamaan. “Kalau orangnya nggak ganteng, Billa bakal bunuh diri” ancam Nabila pada Mama dan Papa nya. “Oke, Mama sama Papa setuju” jawab Hana menerima ancaman dari putrinya. “Iss jahat banget sih” Nabilla mencebikkan bibirnya ke depan. “Mama yakin banget kalau kamu udah ngeliat dia, kamu pasti nggak akan nolak. Udah ganteng, berpendidikan, baik, terus dia kaya lagi orangnya. Pokoknya semuanya yang baik-baik ada di dirinya deh” puji Hana sambil membayangkan calon suami dari putrinya ini. “Eheemm.. jadi menurut Mama, Papa ngga kaya Seno gitu.. ya?” “Ya nggak dong.. Papa mah tetap yang ter the best pokoknya” Jawaban Hana sambil terkekeh. “Ya lagian, sampe segitunya Mama muji dia. Tapi memang bener sih apa yang Mama bilang. Semua yang baik emang ada sama Seno. “Oooh jadi Seno namanya” ucap Nabilla dalam hati. Entah kenapa, mendengarkan pujian dari Mama dan Papa nya, semakin membuat Nabilla penasaran dengan sosok laki-laki yang akan menjadi calon suaminya itu. “Kalau gitu, Billa berangkat ke sekolah dulu ya Ma, Pa” pamitnya pada kedua orang tuanya lalu hendak menyambar semua aset dan barang-barang berharga miliknya yang sempat ingin disita oleh papa nya tadi. Namun baru saja Nabilla ingin menyentuhnya, William dengan sigap menahan tangannya. “Ingat, jangan bohong loh sama Mama dan Papa” William mengingatkan. “Iya Papa, nggak perayaan amat sih” balasnya sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya, lalu memunguti semua barang berharga miliknya yang tertata diatas meja, lalu segera pamit pergi ke sekolah. “Bye Ma, Pa” pamit Nabilla lagi. “Belajar yang bener, jangan pacaran-pacaran lagi, kan udah mau punya calon suami” teriak Hana mengingatkan putrinya yang sudah sampai pada pintu dan berjalan masuk ke dalam mobilnya. “Ahh.. calon suami” gumam Nabilla sambil menyalakan mesin mobilnya. - - Di tempat yang berbeda, seorang laki-laki berparas sangat tampan dan juga seksi sudah rapi dengan setelan kemeja yang menutupi tubuh atletisnya. Sungguh benar-benar penampakan yang sangat sempurna. “Aku berangkat dulu” ucapnya pamit pada kedua orang tuanya yang saat itu sedang berada di meja makan dan sarapan. “Mau kemana kamu?” tanya Doni pada putranya dengan suasana yang dingin. “Aku mau ke sekolah , nanti siang baru ke kantor” jawabnya tak kalah dingin dari Doni’ “Duduk dulu, Papa sama Mama mau bicara hal yang penting sama kamu, Sen” ujar papanya yang langsung di turuti. “Ada apa?” tanya nya to the point. “Papa sama Mama mau menjodohkanmu dengan anak dari sahabat Mama sama Papa. Namanya Nabilla dan dia juga masih salah satu siswi di tempatmu mengajar” jelas Doni. Doni yang menjelaskan dengan panjang lebar hanya ditanggapi dengan ekspresi dingin. Jujur saja, ia memang terkejut, orang tuanya seolah memaksanya dengan perjodohan ini. Tapi apa dayanya, sebagai seorang anak, ia hanya ingin orang tuanya bahagia. Meskipun hatinya tak menginginkan itu semua. “Bagaimana Sen?” “Bukankah itu sebuah pernyataan, bukan pertanyaan. Jadi, untuk apa aku menjawabnya, sekalipun aku menolak, apa Papa sama Mama akan setuju? Enggak kan. Jadi nggak perlu repot-repot juga Papa bertanya tentang apa pendapatku. Putuskan saja semua nya sendiri, aku tidak peduli” Jawab Seno lalu ia bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya begitu saja. Terlihat raut wajah kesal yang ditunjukkan Doni atas sikap Seno. Ia belum selesai bicara tapi Seno sudah berlalu pergi begitu saja. “Sabar pa, Seno memang gitu sikapnya” ujar Karmila menenangkan suaminya. “Terserah apa kata dia, yang jelas perjodohan ini harus tetap berlanjut. Dasar anak kurang ajar!!!”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
216.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
153.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
175.5K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
297.5K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.8K
bc

TERNODA

read
193.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook