bc

My Sleeping Friend (Indonesia)

book_age18+
8.8K
FOLLOW
121.9K
READ
possessive
sex
pregnant
badboy
goodgirl
bxg
like
intro-logo
Blurb

Seorang gadis yang telah menjadi anggota baru di keluarga Garmen dan yang telah menjadi adik bagi Sergio Monugie Garmen hingga ia tidak memiliki batasan didepan keluarga tersebut

Namun apa jadinya jika kakak yang ia telah menyayangi nya yang telah menjadi teman tidurnya selama belasan tahun mengambil sesuatu yang berharga darinya dan mengubah sayang nya menjadi cinta

Apakah keluarga Garmen akan membiarkan hubungan tersebut ?

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1
"ummm" "Ahhh" "Kak... faster" "Uhh" "Uhmm" "Kak, ahh... Kak" "Kakak mau sampek dek" ucap Gio "Uhh" seraya menumbangkan tubuhnya di samping Cia "Kak, sudah sering aku bilang keluarin di luar kenapa sih sering banget masukin di dalam" geram Cia seraya memukul dada Cio yang terbaring di sampingnya "Tenang aja, nanti kakak tanggung jawab kalau ada apa-apa" ucap Gio seraya mengecup kening Cia dengan lembutnya sebagai pengantar tidur dan dibalas Cia dengan senyum kesal Drrrt drrrt drrrt "Gio, apa kamu di apartemen?" Tanya Andrew "Hmm, ada apa?" Jawab Gio "Kamu lagi tidur?" "Hmm" "Kau ini masih saja bandel. Pasti kau sedang tidur dengan adikmu" "Iya" singkatnya "Yasudah besok pagi saja kita bertemu di kantor, jangan lupa besok ada meeting pagi" "Oke" balas Gio yang langsung menutup panggilannya "Siapa?" Tanya Cia "Andrew" jawab Gio "Ada apa?" "Aku juga tidak tau, dia mengatakan 'besok saja kita bertemu dikantor'." Terang Gio yang hanya di balas 'ouh' oleh Cia "Sudahlah sebaiknya kita tidur. Kamu pasti lelah, jika tidak segera tidur aku takut si kecil dibawah akan semakin bringas" yang langsung mendapatkan pukulan tepat di dadanya 12 tahun sebelumnya "Papa ini bagaimana, sudah mama bilang kalau sebaiknya pak Umar saja yang mengantarkan kita. Kalau sudah tersesat begini bagaimana?" Geram Tania istri Josh "Yasudahlah ma, mama jangan mengomel terus. Ini sudah hujan lebat kita tersesat. Sebaiknya mama bantu papa berpikir bagaimana menemukan villa tujuan kita" balas Josh yang masih mengendalikan kemudinya Josh dan istrinya Tania terus saja beradu mulut di tengah perjalanan menuju puncak. Awalnya Josh ingin mengajak istrinya untuk berlibur di tengah padatnya jadwal Josh. Ia ingin sesekali mengemudikan Mobilnya sendiri dan menikmati quality time bersama istrinya. Namun siapa sangka bahwa liburannya menjadi kurang baik karena ketidaktahuannya jalan untuk sampai di villa tempat mereka akan berlibur. "Paaaa, awas paaa" Tiiinnn Braakkk Josh yang tengah beradu mulut dengan Tania tanpa sengaja hampir menabrak sebuah mobil dengan sigap Josh membanting stir dan menginjak rem-nya dengan keras hingga ia dapat menghentikan mobilnya dengan selamat. Namun na'as mobil yang berpapasan dengannya justru membanting stir dan menabrak sebuah pembatas jalan hingga hampir terjungkal di jurang. Melihat mobil yang hampir bertabrakan dengannya tengah beradu nasib Josh dan Tania segera keluar mobil. "ma, telepon bantuan.. papa akan melihat keadaan penumpang mobil itu" Josh pun segera mendekati mobil di seberang. "Tuan, tuan" teriak Josh pada pengemudi yang mencoba mengeluarkan putrinya yang tengah menangis dari jok mobil belakang "Tolong.. tolong bantu putriku" teriakan lelaki tersebut "Baik" balas Josh "Nak, ulurkan tanganmu pada saya" pinta Josh pada anak perempuan tersebut Josh berudaha keras mengeluarkan anak perempuan tersebut dari mobil. ia mengalami kesusahan saat membantu gadis itu karena bagian depan mobil telah melewati sisi tebing. Saat anak tersebut telah berhasil keluar, mobil yang ia tumpangi terperosok jatuh ke jurang hingga meledak. "Papa.. mama.." teriakan dan tangisan pecah dari anak tersebut dalam pelukan Josh dan Tania ---- Satu minggu pasca kecelakaan Josh dan Tania membawa Alicia anak perempuan dari pasangan suami-istri yang meninggal akibat kecelakaan tersebut pulang kerumah mereka. Mereka mengangkat Alicia menjadi putri bungsunya untuk menebus rasa bersalah mereka tentu juga sebagai bentuk pertanggung jawaban mereka. "Gio, ini Alicia. Dia sekarang adalah adikmu." Terang Tania pada putra semata wayang nya yang kini telah menginjak usia 12 tahun dan duduk dibangku kelas VII "Hallo, aku Sergio. Kamu bisa memanggilku kak Gio" seraya mengulurkan tangan Alicia dengan sedikit ragu mengulurkan tangannya membalas uluran tangan dari Gio. "Aku Alicia" balasnya "Hai Alicia. Apa aku boleh memanggilmu Cia? Karena Alicia terlalu panjang" balas tanya Gio yang dianggukan Cia "Aaaa" teriakan kencang Cia dari kamar membangunkan Gio yang tertidur di kamar sampingnya. Mendengar teriakan Cia, Gio bergegas menghampirinya dan menyalakan lampu kamar Cia yang telah dimatikan. Cia memeluk erat tubuh Gio setelah ia sampai di ranjang Cia. Cia dengan nafas nya yang terengah-engah membuat Gio khawatir dan mencoba menenangkannya. "Tidak apa-apa Cia, ada kakak disini" seraya mengusap rambut Cia dengan penuh kasih sayang. "A-aku takut, ge-gelap, di-dingin" ucap Cia yang kini tubuhnya bergetar ketakutan. "Tenang Cia, tenang. Kakak akan menemanimu sampai kamu tidur sayang" ujar Gio Gio perlahan meletakkan kepala Cia di bantalnya tentu dengan tangan Cia yang masih merangkul erat tubuh Gio. Gio pun ikut membaringkan tubuhnya disamping Cia menemani Cia sampai tertidur dengan pulas. Gio yang masih terjaga mencoba melepaskan pelukan Cia namun sangat susah karena Cia benar-benar menahan tubuh Gio. Gio takut gerakannya akan membangunkan Cia sehingga kini ia tidur seranjang dengan Cia dan membiarkan pelukan Cia tetap berada ditubuhnya. "Aku akan selalu menjagamu Cia. Maaafkan orang tuaku yang telah bersalah padamu." Ucap Gio seraya mengusap rambut Cia dan mencium keningnya. ---- Cia yang berada di keluarga Garmen saat masih duduk dibangku TK A mendapatkan perhatian penuh dari Tania, Josh juga Gio. Ia merasa tidak pernah kekurangan kasih sayang hingga kini telah menginjak SMA kelas XI. Tidak hanya kasih sayang dan perhatian, Cia pun sudah seperti layaknya putri di keluarga Garmen. Cia yang memiliki nama asli Alicia Kayla kini menjadi Alicia Kayla Garmen. Alicia yang selalu menempel pada Gio pun sudah menjadi perhatian utama untuk Gio. Gio benar-benar telah menjadi kakak yang sempurna untuk Cia. Tania dan Josh yang mengetahui bahwa Cia tidak bisa tidur sendirian pun selalu mengizinkan Gio untuk menemani Cia tidur. "Kakak" keluh Cia saat Gio memencet hidung Cia yang tengah tidur "Hee putri, ini sudah pagi. Ayo bangun" ucap Gio "Aa.. 5 menit lagi kak" balas Cia dengan suara khas bangun tidurnya "Gak ada 5 menit lagi. Buruan bangun" perintah Gio seraya menarik tangan Cia membangunkannya dari ranjang "Kakak kok sudah rapi aja?" Tanya Cia yang telah sadar dari tidurnya "Hei ini sudah jam 7 kakak harus ke kantor" sahut Gio "Apa?" Kaget Cia yang langsung bangkit dari ranjang menuju kamar mandi "Ka auuu kak... Ke uuu napa ba uu ru" ucap Cia seraya menggosok gigi di kamar mandi "Gosok gigi yang bener jangan ngomel dulu" teriak Gio dari luar kamar mandi dan langsung meninggalkan kamar mereka "Morning pa, ma" sapa Cia yang menyahut sepotong roti dari meja makan dan bergegas pergi "Hei mau kemana? Makan dulu Cia" sahut Tania "Gak keburu ma, Cia udah telat banget" balas Cia seraya menyalami Tania dan Josh dan disahuti tawa dari Gio "Kenapa Gi?" Tanya Tania "Anak itu pasti tidak mandi lagi karena takut terlambat" jawab Gio membuat Tania menganga dan Josh tertawa "Ciaaa, mandi dulu jangan berangkat" teriak Tania dari meja makan "Gak sempet ma, nanti di sekolah aja mandinya" sahut Cia dari pintu rumah

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rewind Our Time

read
161.3K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
925.3K
bc

HYPER!

read
557.2K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

HOT NIGHT

read
605.9K
bc

I Love You Dad

read
282.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook