“Aku memintamu bekerja sama hanya di luar! Lalu sandiwara apa yang kau lakukan?!” bentak Raizel tepat di depan wajah Qian. Satu tanganya mencengkeram tangan Qain dan satu tangaya yang menggantung terkepal kuat. Wajahnya terlihat memerah namun bukan karena malu melainkan karena marah. Sebelumnya ibunya mengatakan jika ia harus segera menikahi Qian sebelum kandungannya membesar. Apa ibunya terkena hipnotis? Bahkan ia saja belum pernah menyentuh Qian. Bagaimana bisa ibunya berkata demikian? Dan hal itu pasti karena Qian yang telah mengatakan sesuatu. Tidak mungkin ibunya berpikir ke sana jika Qian tak mengatakan apapun. “Apa maksudmu?!” teriak Qian tak kalah keras dari bentakan Raizel sebelumnya. Ia tidak tahu apapun bagaimana bisa Raizel memarahinya seolah ia telah melakukan sebuah kesala