Menikah?

1480 Words

Raizel melihat ke luar jendela mobil saat sopir mengantarnya ke tempat tujuan sesuai yang kakaknya perintahkan. “Bukankah ini tempat Qian turun tadi pagi?” batinnya. Drt … drt …. Tepat saat itu ponselnya berdering dan membuatnya segera mengangkat panggilan. [Dimana kau?] “Di tempat yang kau katakan.” [Bagus, kalau begitu tunggu apa lagi? Cepat masuk!] “Kau yakin? Apa kau sekarang buta dan tak bisa membaca tulisan di pintu restoran itu?” [Sialan! Jika aku menyuruhmu masuk maka kamu harus masuk. Tidak usah banyak tanya dan cepat masuk.] Raizel mendengus dan segera mematikan panggilan. Ia mengamati sekitar dan sepertinya memang tak banyak orang berlalu lalang. Awas saja jika kakaknya hanya berniat mengerjainya maka ia akan memberi balasan yang tak pernah kakaknya bayangkan sebelumnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD