BAB 58

2611 Words

Lampu ballroom makin berkilau ketika Adrian melangkah masuk. Setelan jas hitamnya jatuh sempurna di tubuh jangkungnya, dasi tipis berwarna maroon menambah kesan elegan. Safira berjalan di sampingnya, gaun sifon krem sederhana yang jatuh anggun dipadu dengan kerudung senada menonjolkan auranya. Kerudung itu dibingkai rapi di wajahnya, memberi kesan anggun sekaligus berwibawa. Senyumnya lembut, penuh percaya diri, membuatnya tampak bersinar di samping Adrian. Seisi ruangan sontak terdiam sesaat, lalu riuh bisik-bisik mulai terdengar. “Ya ampun, itu kan Adrian Mahendra…” “Dia dateng sama mantannya, ya?” “Apa jangan-jangan… CLBK mereka?” Flash kamera wartawan mulai menyambar. Rupanya di depan ballroom sudah berjejer beberapa jurnalis, lengkap dengan kamera video dan mikrofon. Mereka berge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD