Bab 51

1808 Words

Acara makan malam keluarga Mahendra dan Wijaya akhirnya selesai menjelang malam. Suasana yang sebelumnya penuh formalitas, percakapan serius, dan sedikit ketegangan kini perlahan mereda. Para pelayan sudah membereskan meja makan yang penuh dengan piring porselen, gelas kristal, dan sisa-sisa santapan malam itu. Wijaya, dengan tenang, berdiri dari kursinya. Ia merapikan jasnya, menepuk ringan bagian depan seakan memastikan tampilannya tetap rapi. Matanya lalu beralih kepada Safira yang duduk di sampingnya. “Safira, ayo. Kita pulang sekarang,” ucapnya singkat tapi penuh wibawa. Safira segera bangkit, kursinya berderit pelan. Wajahnya masih menyisakan rona bahagia dari kejutan lamaran yang baru saja ia terima. Meski matanya sedikit sembab karena air mata haru, senyum tipis tetap menghiasi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD