Bab 100

2361 Words

Suara ketukan di pintu sempat menggema lama sebelum akhirnya berhenti. Laras, yang tadi duduk di sofa ruang tamu dengan selimut tipis menutupi kakinya, tergeragap. Ia sempat menoleh ke arah jam dinding. Hampir pukul satu dini hari. Dadanya mendadak dicekam rasa waswas. Siapa di jam segini? pikirnya. Ia berjalan pelan ke arah pintu, gaun tidur berwarna pastel yang longgar bergoyang lembut mengikuti langkahnya. Tangannya ragu ketika meraih handle pintu hitam matte itu. Ada keraguan yang menusuk di d.a.da, tapi rasa penasaran, dan entah kenapa, firasat kuat itu mendorongnya. Ketika pintu dibuka, aroma alkohol menyergap. Laras terkejut. Di hadapannya berdiri sosok Adrian. Wajahnya memerah, rambutnya sedikit berantakan, kemejanya kusut, dan matanya sayu. Meski begitu, sorotannya tetap tajam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD