Too Young To Marry - 108

1677 Words

“Jadi tadi kamu ketemu Kak Rara?” Daffa mengangguk sambil mengaduk cangkir kopinya. “Iya. Dia tadi dateng buat nganter makan siang Pak Uti.” “Terus gimana?” tanya Mita. “Hmmm … dia nawarin aku lagi buat kerja di hotel miliknya.” Mita terdiam, dia lalu menatap Daffa perlahan. “Apa sebaiknya kamu terima saja tawaran itu?” Daffa lekas menggeleng. “Nggak ah! Lagipula aku nggak punya passions di sana.” Mita mendengkus, lalu mencubit hidung Daffa dengan gemas. “Emangnya kamu punya passions di pekerjaan kamu yang sekarang ha?” “Hahahaha ….” tawa Daffa pun pecah. “Ya, seenggaknya sekarang aku udah ngerasa nyaman dan tenang.” “Gimana dengan sogokan itu? Berhasil nggak?” tanya Mita. Daffa tersenyum. “Berhasil dong. Dendeng balado buatan kamu ludes. Bahkan ada temenku namanya Anto … dia sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD