Pagi ini semua rencana Daffa dan Mita yang akan pergi berjalan-jalan keluar gagal total karena tiba-tiba saja Daffa jatuh sakit. Saat terbangun sekujur tubuhnya sangat panas. Daffa merasa pusing dan juga sempat muntah-muntah beberapa kali. Mita pun langsung dengan telaten merawat Daffa.
“Badan kamu panas sekali ... apa sebaiknya kita ke dokter saja?” Mita menatap cemas.
Daffa menggeleng lemah dengan bibir yang sudah pucat. Sekujur tubuhnya panas seperti api, tapi Daffa malah menggigil kedinginan.
“Nggak usah, Ta ... aku hanya butuh tidur saja.”
Mita mendesah pelan dan kembali mengompres kening Daffa menggunakan kain handuk yang sudah ia peras sebelumnya.
“Kenapa kamu tiba-tiba drop seperti ini?”
Daffa terdiam.
Setelah meletakkan handuk di kepala Daffa, Mita pun membalurnkan minyak
