Chapter 24

1370 Words

Deon terdiam di kursinya. Ia memainkan bolpoinnya dengan gerakan malas. Tangan sebelah kirinya menopang dagunya dengan jengah. Deon mengamati kelasnya yang lengang. Beberapa murid di kelasnya sedang beristirahat di kantin. Lalu tatapannya jatuh pada meja di samping kanan mejanya. Tepatnya ke kursi milik Rani. Kursi itu kosong tak berpenghuni lagi. Pemiliknya telah pergi jauh dan meninggalkan kursi itu bahkan dunia ini.   Deon menghela napasnya. Ia dan Rani tidak begitu dekat sejak kelas sepuluh. Namun saat tahu kalau Alana berteman dengannya dan akrab karena satu organisasi OSIS, Deon mulai membuka dirinya dengan Rani. Ia mulai terbiasa berbaur dengan Rani juga teman semeja Rani. Mereka akan sering bertukar pesan, meskipun masih sebatas bertanya tentang tugas. Namun Deon merasa jika R

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD