Tanpa gerakan yang berarti, tanpa tendangan bahkan Dhena hanya menarik kasar kakinya yang dipegangi Rayan, Rayan sudah terpental hingga kepalanya membentur pegangan sofa. Untung saja empuk. Sementara Elisa, entah karena takut atau malu langsung ngacir tanpa basa-basi dan tanpa mempedulikan suaminya. Dhena hanya tersenyum sinis saat Elisa tergesa-gesa masuk ke mobil sebelum menghilang. Rayan terduduk lemas sambil memegangi kepala belakangnya. Tidak terlalu sakit tapi cukup membuatnya shock dan kaget. Trauma, dulu pernah mendapat tendangan tak sengaja dari Dhena, hingga Rayan nyaris pingsan. Rayan tetap menunduk dan duduk di lantai, menanti putusan selanjutnya dari istrinya yang sedang sibuk mengatur napas dan emosinya. Dhena segera menelpon pihak sekolah minta izin untuk sedikit terlam

