Dhena 43

1221 Words

Beberapa saat Dhena terdiam. Kedua matanya lekat menatap Ghina yang sepertinya sedang menangis. Batin Dhena perang sabil. Di satu sisi dia sangat sebal dan membenci wanita di depannya. Namun di sisi lain dia juga sangat tak tega dengan penderitaannya saat ini, walau itu disebabkan oleh kenakalan, kebejatan dan kemunafikannya sendiri. Dhena bahkan tak habis pikir. Mengapa seorang Ghina wanita cerdas harus sama nasibnya dengan ibu-ibu rempong di medsos yang mudah tertipu dengan segala iming-iming menggiurkan. Mulai dari investasi bodong sampai arisan online. Padahal sudah banyak yang jadi korban, tetapi mengapa masih ada saja yang percaya dengan modus penipuan demikian. "Hmmm saya bener-bener aneh. Ibu itu kepala kantor, berpendidikan dan tentu sangat kompeten dalam bidang accounting dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD