Tring! Tring! Tring! "Wow!" Dhena berseru sambil membelalakkan mata dan mulutnya membulat sempurna. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba di kepalanya ada beberapa lampu pijar yang menyala terang benderang. Ide brilian pun seketika bermunculan tanpa bisa ditahan. Dhena segera menahan langkahnya tepat di depan anak tangga. Dengan suara yang sedikit lantang namun tetap lembut, Dhena memanggil Anwar, anak kedua Bi Arnah yang sedang ikut membantu pekerjaan tim kreatif Andrean. Tak berapa lama, remaja yang gantengnya satu tingkat di bawah Teguh itu, menuruni anak tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Dhena segera memberikan instruksi dalam bisik-bisiknya sambil senyum-senyum bahagia. Setelah instruksi dari majikan emaknya cukup jelas, Anwar segera pamitan dan pergi ke luar rumah melalui pintu

